Psikologi Qurban
1. Definisi Hari Raya Qurban
Hari raya idul adha/qurban merupakan perayaan yang dirayakan oleh seluruh dunia. Idul adha adalah perayaan yang istimewa untuk memperingati kisah pengorbanan nabi ibrahim yang rela menyembelih putranya yang bernama nabi ismail demi memenuhi perintah Allah SWT.
Dari segi bahasa, qurban berarti dekat, sedangkan dari segi istilah qurban berarti menjalankan perintah agama atau taat kepada Allah karena ingin mendekat kepada NYA
2. Hukum Mengeluarkan Qurban
Hukum melaksanakan ibadah qurban ini adalah sunnah muakkadadah, yaitu sunnah yang dianjurkan kepada setiap indibivu muslim yang merdeka, berakal, baligh, serta mampu menunaikannya sebagaimana ibadah haji.
3. Psikologi qurban
Berdasarka ilmu psikologi nabi ibrahim mengajarkan sebuah pelajaran yang sangat istimewa bagi kita umatnya, nabi ibrahim mengajarakan Tauhid kepada kita, dia mampu membebaskan dirinya dari pengambaan terhadap materi, atau kebendaan. semua itu merupakan wujud penyerahan total dirinya, hartanya, maupun anaknya kepada Allah SWT.
Qurban juga merupakan manifestasi sunnah THE LAW OF DETACHMENT, yaitu kemerdekaan, melepaskan dari semua urusan dunia yang akan menjadi penghalang untuk dekat dengan ALLAH SWT, implementasinya, quban membebaskan diri, hati, ruh, dan jiwa dari kelekatan terhadap sesuatu selain ALLAH, seperti, kekeyaan, martabat, kewibawaan, derajat, dsb.
4. Non Muslim Mengeluarkan Qurban
jika terdapat non muslim mengeluarkan quban, maka jika dilihat dari segi sosial dia telah berusaha membantu meringankan penderitaan kepada sesamanya. jika dilihat dari psikologi, dia belum mampu menyerahkan total dirinya kepada ALLAH, karena dia masih belum percaya kepada ALLAH, jadi bisa dikatakan bahwa seorang pribadi muslaim yang mengeluarkan korban, dia telah mampu melepaskan keterikatannya terhadap sesuatu selain ALLAH, sedangkan seorang pribadi non muslim itu masih terikat dengan sesuatu selain ALLAH. kerena dalam ibadah qurban terdapat pesan substansial yang menegakkan pondasi utama dalam beragama yang merupakan konsekuensi logis dari kalimat LAA ILAAHA ILLAALLAH
secuil argumen ini semoga bermanfaat